Jenis-jenis kereta api
Dari segi propulsi (tenaga penggerak)
- Kereta api uap
- Kereta api diesel Terdiri dari:
- Kereta Rel Listrik
- Kereta Magnetic Levitation (MAGLEV)
Dari segi rel[sunting | sunting sumber]
Kereta api rel konvensional[sunting | sunting sumber]
Kereta api rel konvensional adalah kereta api yang biasa kita jumpai.
Menggunakan rel yang terdiri dari dua batang baja yang diletakkan di
bantalan kayu jati yang keras. Di daerah tertentu yang memliki tingkat
ketinggian curam, digunakan rel bergerigi yang diletakkan di tengah
tengah rel tersebut serta menggunakan lokomotif khusus yang memiliki
roda gigi, dan hanya ada di pulauPulau Sumatera & jawa
Kereta api monorel[sunting | sunting sumber]
Kereta api monorel (kereta
api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur
kereta yang biasa dijumpai. Rel kereta ini hanya terdiri dari satu
batang besi. Letak kereta api didesain menggantung pada rel atau di atas
rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai alat transportasi kota
khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan dirancang mirip seperti jalan layang.
Dari segi di atas/di bawah permukaan tanah[sunting | sunting sumber]
Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah, maka
tidak ada pintu perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api bisa
1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di Jepang. Oleh sebab itu KRL
di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit, karena masih
ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian KRL
selalu penuh.
Kereta api permukaan (surface)[sunting | sunting sumber]
Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang
sering dijumpai adalah kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk
kereta permukaan adalah yang termurah dibandingkan yang di bawah tanah
atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di Indonesia dibangun
sebelum Perang Dunia II.
Kereta api layang (elevated/viaduct)[sunting | sunting sumber]
Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini
untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu
perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali
dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api
permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan
dana $ 30 juta. Di Jakarta ada satu lintasan dari Manggarai ke Kota
lewat stasiun Gambir. Pada lintas tengah ini, Manggarai - Kota, tidak
ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas timur
(Jatinegara - Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai - Tanah Abang),
juga akan dilayangkan namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya
lintas tengah saja yang diselesaikan sementara ini. Rencananya dari
Senayan ke Kuningan terdapat lintas layang monorel buatan Malaysia.
Daripada itu terdiri dari rancangan yang telah negara sesuaikan tentang
sejarah kereta api.
Kereta api bawah tanah (subway)[sunting | sunting sumber]
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah
permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun
terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya
digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah pertambangan.
Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m
di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali
lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan
jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di
bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang pembangunan lintas subway
telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun subway segmen Dukuh Atas ke Kota dari Proyek Mass Transit Jakarta.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api